Rabu, 22 Februari 2012

Proses Menuju Hijau



Menuju hijau merupakan salah satu jenis kampanye yang banyak diserukan belakangan ini. Proses pengenalan ini khususnya dilakukan oleh mereka yang memiliki kepedulian terhadap kualitas lingkungan hidup agar tidak terus menerus mengalami penurunan. Di sisi lain, penggalakan kampanye ini sebagai salah satu upaya untuk kembali menumbuhkan kepedulian masyarakat, terhadap kondisi lingkungan. Khususnya, pada lingkungan dimana seseorang itu sering beraktivitas. Seperti di rumah, kantor atau juga di jalan raya.

Konsep menuju hijau ini merupakan salah satu konsep yang diperkenalkan sejak akhir tahun 90an. Hal ini dimunculkan sebagai upaya menjaga lingkungan hidup dunia yang dianggap mulai rusak karena perilaku manusia. Salah satu dampak yang paling kerap dikeluhkan oleh masyarakat dunia adalah meningkatnya suhu bumi yang disebut pemanasan global.

Salah satu penyebab yang dituding menjadi faktor utama terjadinya pemanasan global adalah keserakahan manusia dalam menghabiskan sumber daya alam. Salah satunya adalah tingginya angka kerusakanhutan alam, baik yang disebabkan oleh penebangan liar maupun eksploitasi hutan untuk kepentingan industri.

Percepatan kerusakan hutan alam di dunia, setiap tahunnya mengalami peningkatan sebesar 8%. Jika kondisi ini dibiarkan terus menerus, maka bumi akan kehilangan hutan alam yang memiliki fungsi sangat banyak dalam menjaga keseimbangan dan kesehatan alam.

Hutan bisa mencegah zat-zat berbahaya meluncur ke udara yang berdampak pada rusaknya ozon dunia. Caranya dengan menyerap zat-zat berbahaya tersebut dan diolah secara alamiah untuk digantikan dengan zat yang dibutuhkan manusia. Jika hutan sudah gundul dan rusak, maka tidak ada lagi penyaring zat berbahaya yang berpotensi merusak lapisan ozon.

Jika lapisan ozon ini rusak, maka tidak ada lagi penyaring cahaya matahari yang masuk ke bagian bumi kita. Jika ini terjadi, maka selain bisa meningkatkan suhu secara drastis, bisa juga menyebabkan terjadinya penyakit kulit yang sangat berbahaya bagi manusia.

Pada saat ini, dampak peningkatan suhu bumi yang sudah terjadi adalah meningkatnya ketinggian air laut. Proses ini salah satunya terjadi karena mencairnya lapisan es yang ada di kutub utara dan kutub selatan. Padahal, es di kedua kutub tersebut merupakan es abadi yang sulit mencair mengingat kedua wilayah tersebut sangat sulit terjamah cahaya matahari. Jadi, dengan mencairnya es di kedua kutub tersebut menjadi sebuah indikasi bahwa suhu yang ada di permukaan bumi sudah sangat tinggi peningkatannya.

Kondisi ini kerap diistilahkan dengan efek rumah kaca. Secara harfiah, efek rumah kaca ini kerap dipahami sebagai dampak munculnya bangunan tinggi di perkotaan yang dipenuhi oleh kaca-kaca sebagai dindingnya. Sehingga, kaca-kaca tersebut memantulkan panas matahari kembali ke udara sehingga melubangi lapisan ozon.

Pemahaman seperti ini adalah salah. Kerusakan lapisan ozon bukanlah disebabkan banyaknya bangunan bertingkat dengan dinding kaca. Efek rumah kaca hanya sebuah istilah saja. Sementara penyebab kerusakan ozon yang berimbas pada peningkatan suhu bumi, lebih disebabkan adanya perilaku manusia terhadap lingkungannya.

Kerusakan hutan merupakan penyebab dominan terciptanya efek rumah kaca ini. Dan dampak kerusakan hutan ini bukan hanya berimbas pada peningkatan suhu bumi semata. Dampak secara langsung terhadap gundulnya hutan, sudah sering dirasakan oleh manusia.

Seperti terjadinya banjir yang diakibatkan hilangnya fungsi hutan sebagai penyerap air. Demikian juga, hilangnya kekuatan akar pohonyang berfungsi memberi kekuatan pada tanah di wilayah hutan, maka ketika terjadi hujan besar, menjadikan air meluncur bebas tanpa penghalang. Pada hutan yang berada di kontur tanah yang miring, kondisi ini kerap pula menyebabkan terjadinya tanah longsor.



Menuju Hijau

Gerakan menuju hijau inilah yang kemudian diserukan oleh para aktivis lingkungan hidup. Kelompok ini mengkampanyekan budaya hidup sehat yang ramah terhadap lingkungan serta menentang berbagai aktivitas yang berpotensi menyebabkan kerusakan lingkungan hidup.

Di tingkat internasional, ada bebeberapa lembaga swadaya masyarakatyang sangat aktif dalam mengkampanyekan gerakan menuju hijau ini. Diantaranya adalah lembaga Green Peace dan WWF. Green Peace memiliki afiliasi di berbagai negara dunia dan beraktivitas di gerakan lingkungan. Sementara WWF lebih condong fokus pada perlindungan satwa agar tidak mengalami kepunahan.

Meski demikian, pada dasarnya tanggung jawab untuk menjagalingkungan hidup agar tetap asri dan lestari, bukan hanya berada di lembaga seperti kedua organisasi tersebut. Semua orang memiliki kewajiban dan bisa berperan dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan tergolong sebagai lingkungan yang menuju hijau.

Beberapa hal yang bisa dilakukan di antaranya adalah :
Memulai kebiasaan untuk membuang sampah pada tempatnya. Dengan demikian, kesuburan tanah bisa tetap terjaga. Dan, dengan tidak membuang sampah di sungai, maka kesehatan air bisa terjaga dan bisa menghindarkan terjadinya bencana alam, seperti banjir.


Tidak menutup lahan rumah dengan bangunan dan menyisakan sebagian sebagai ruang terbuka. Hal ini sebagia upaya untuk menyerap air saat hujan dan menjaga air tanah tetap sehat.


Menghindarkan diri dari aktivitas perusakan hutan dengan alasan apapun. Bisa pula dengan cara melaporkan aktivitas ilegal logging kepada pihak yang berwenang.


Menciptakan budaya menanam pohon sebagai salah satu aktivitas rutin. Dengan demikian, selain menciptakan lingkunganyang hijau penanaman pohon ini akan menjadikan lingkungan di sekitar pohon terasa lebih sejuk secara alami.


Mengurangi penggunaan peralatan yang memiliki zat perusak ozon. Seperti lemari es atau pendingin ruangan yang mengunakan freon atau zat yang mengandung unsur CfCS. Karena kedua jenis unsur kimia tersebut sangat berpotensi dalam mempercepat lubang ozon membesar.
Artikel ini Di Dapat Dari Web/Blog : http://no-doong.blogspot.com/2011/07/1.html#ixzz1ptbHpGIn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar