Rabu, 22 Februari 2012

Filosofis Pelestarian Lingkungan Hidup

Kehidupan manusia selalu terikat dengan alam lingkungannya. Studi- studi tentang masyarakat dan kebudayaan telah banyak menunjukkan adanya pertautan yang kuat sekali antara kebudayaan dan lingkungan alam (environtment).

Menurut teoritisi ekologi budaya Julian Steward bahwa lingkungan alam berpengaruh pada ‘inti kebudayaan’ (kekerabatan,matapencaharian,politik dan lain-lain). Intinya, tidak lain bahwa manusia,seperti tercermin dari kebudayaannya, tidak lepas dari lingkungan.

Saat ini muncul suatu anggapan yang salah tentang bumi dan segala isinya. Bumi dan segala isinya yang merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa dapat dieksploitasi sebesar-besarnya. Ini adalah interpretasi yang keliru. Akibatnya kesinambungan hidup di muka bumi menjadi terabaikan.

Kerusakan lingkungan menghiasi kehidupan manusia hari ini. Ditambah lagi kondisi cuaca yang ekstrim maka akan berakibat terjadinya bencana yang membahayakan kehidupan umat manusia. Untuk itu, perbaikan lingkungan hidup harus segera dilakukan sejak dini dan harus dilakukan dengan sangat serius yang dilakukan oleh semua pihak khususnya pemerintah yang memiliki kekuatan penuh (fullfower) dalam mengelolah asset lingkungan hidup.

Perbaikan lingkungan hidup bukanlah isu baru dalam perjuangan pelestarian lingkungan dan keadilan sosial.Konferensi PBB tentang lingkungan hidup di Sotckholm tahun 1972 dan Deklarasi Lingkungan Hidup KTT Bumi di Rio de Janeiro Tahun 1992 yang menyepakati prinsip dalam pengambilan keputusan pembangunan harus memperhatikan dimensi lingkungan dan manusia serta KTT Pembangunan berkelanjutan di Johannesberg Tahun2002 yang membahas dan mengatasi kemerosotan kualitas lingkungan hidup.

Dalam skala internasional situsai lingkungan hidup menjadiperhatian sangat serius. Bagaimana dengan kita di Indonesia? Dalam Islam, pemanfaatan dan pemberdayaan (empowerment) bumi seperti hutan dan segala kekayaannya harus memperhatikan efeknya tidak boleh melampaui batas karena konsekuensinya akan buruk.

Seperti akan terjadi kerusakan alam atau lingkungan yang pada akhirnya akan membahayakan jiwa manusia itu sendiri. Ingatlah bahwa sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih lebihan (melampaui batas) .(Q.S. al- n’am (6) : 141).

Filosofis pelestarian lingkungan
Kita sudah menyaksikan banyak bencana yang terjadi dalam kehidupan kita. Apalagi, menurut ahli Meteorologi Klimatologi dan Geofisika wilayah Indonesia berada dalam daerah yang rentan terjadinya bencana,sepertigempabumi, Tsunami, longsor dan lain-lain.
Artikel ini Di Dapat Dari Web/Blog : http://no-doong.blogspot.com/2011/07/1.html#ixzz1ptbHpGIn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar